Jumat, 17 Desember 2010

Sejarah Handphone

     Dizaman globalisasi ini, semua perlengkapan tidak luput dari sebuah tehnologi canggih. ya betapa tidak kita dimudahi oleh sebuah teknologi dan membuat semua pekerjaan yang kita geluti menjadi sangat praktis dan mudah.

     topik yang saya bahas adalah Handphone,
Di abad 21, telekomunikasi telah memasuki era yang begitu dahsyat. Ketika beberapa puluh tahun lalu telepon rumahan masih merupakan barang mewah, kini yang namanya ponsel (telepon selular) telah merupakan barang keseharian. Harganya yang kian murah membuatnya menjamur. Tetapi, tahukah Anda bahwa di belakang semua ini adalah peristiwa transfer energi yang masih begitu fenomenal


     Siapa tak kenal handphone atau ponsel (telepon selular)? Diperkenalkan pada tahun 1980-an, kini peralatan komunikasi ini sudah jadi perlengkapan sehari-hari. Banyak orang di berbagai kota besar khususnya, tua-muda sering terlihat memamerkannya jika sedang tak digunakan. Ditaruh di saku celana, diselipkan di pinggang, atau ada juga yang sengaja terus dipegang sambil sesekali digunakan untuk menunjuk-nunjuk. Harganya yang sudah kian terjangkau membuat barang ini bisa dimiliki tak hanya oleh si-kaya saja.

     Apapun itu, alat yang ukurannya kian imut dan menarik ini juga sudah dianggap sebagai ‘teman’ di perjalanan atau di tempat beraktivitas yang amat praktis. Ia bisa menghubungkan kita dengan relasi, kolega, bahkan dengan bos galak dari mana saja. Teknologi telekomunikasi telah memungkinkannya bisa dipergunakan di mana saja. Apalagi dengan diluncurkannya satelit-satelit selular, yang selanjutnya memungkinkan benda kecil ini bisa digunakan di tempat terpencil (remote area), bahkan dari tengah lautan. Satu yang membuatnya unggul dibanding telepon rumahan, yakni sifatnya yang tanpa kabel atau wireless.

     Revolusi di bidang pertelekomunikasian memang telah sampai pada tahapan yang dahsyat. Ketika aktivitas sehari-hari telah begitu overlaps (saling tumpang tindih), peralatan canggih ini selanjutnya menjadi alat yang menentukan. Ia bisa digunakan sebagai penyampai pesan dan kabar penting selain sebagai media untuk perbincangan ringan, yang mana kaum muda biasa menyebutnya ‘ngobrol gaul’.

      Akan tetapi, tahukah Anda bahwa untuk mencapai tahapan ini, ratusan insinyur harus menghabiskan waktunya bertahun-tahun di laboratoirum guna menguak berbagai misteri di belakangnya. Mulai dari mempelajari misteri gelombang elektromagnet, sifat gelombang radio berikut klasifikasinya, sampai parameter udara atau atmosfer yang menjadi media perambatanannya. Semua ini berkaitan dengan transfer energi yang tak kasat mata, sehingga apa saja yang berkaitan dengannya masih bisa disebut sebagai fenomena alam. Jika di kota Jakarta dalam selang waktu tertentu ada dua juta orang bercakap-cakap dengan koleganya lewat ponsel, kita pun tak pernah mengerti benar betapa padatnya percikan atau radiasi gelombang elektromagnet yang ditimbulkan saling berseliweran.
Ponsel sendiri sebenarnya bukan peralatan yang benar-benar canggih. Alat ini pada prinsipnya hanyalah sebuah radio transceiver (transmitter-receiver/pengirim-penerima) biasa, mirip walkie-talkie atau handie-talkie yang kerap jadi perlengkapan standar polisi atau petugas sekuriti. Bagian utama dari peralatan telekomunikasi ini adalah osilator sebagai pembangkit sinyal radio, penguat frekuensi radio, pencampur (mixer), pencacah gelombang (detector), dan penguat sinyal audio.

     Lalu mengapa disebut telepon selular? Sebutan ini rupanya berangkat dari bentangan penguat sinyal yang dibangun jaringan antena RBS (radio base station) yang menjadi piranti penangkap dan penyebar sinyal. Untuk sebuah kota, penyelenggara jaringan atau biasa disebut provider (apakah itu Telkomsel atau Satelindo) biasa membaginya dalam bentuk sel yang bentuknya imajiner, dimana setiap sel akan diwakili sebuah antena RBS. Itu sebabnya telepon bergerak (mobile phone) ini selanjutnya dikenal pula sebagai telepon selular.

Semakin kecil
Merunut ke belakang, dalam sejarahnya, baik ponsel maupun peralatan telekomunikasi wireless lainnya, pada prinsipnya terkait dengan hasil eksperimen yang dilakukan dua ilmuwan yang bernama James Clerk Maxwell (1831-1879) dan Heinrich Hertz (1857-1894). Maxwell berhasil menguak sebagian fenomena alam tentang gelombang elektromagnetik yang menandaskan, bahwasanya kecepatan radiasi gelombang magnet-listrik ini sama dengan kecepatan perambatan cahaya, yakni sekitar 186.000 mil (300.000 km) per detik. Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Hertz melengkapi hasil telaah ilmiah Maxwell dengan mengungkap, bahwa gelombang radio adalah bagian dari fenomena alam ini. Untuk menghargai jerih payah Hertz, masyarakat ilmiah dunia kemudian menggunakan nama ‘Hertz’ sebagai satuan frekuensi atau getaran per detik.

Dalam karakteristik dan fungsi yang berbeda, gelombang elektromagnetik sendiri bisa dipilah-pilah berdasarkan spektrumnya menjadi (mulai dari panjang gelombang terbesar sampai tersempit): gelombang radio, mikro, infra merah, cahaya/sinar tampak, sinar ultra violet, sinar X, dan sinar gamma. Secara khusus, gelombang radio menduduki daerah panjang gelombang dari beberapa kilometer sampai 0,3 meter, sedang frekuensinya dari beberapa Hertz sampai 10^9 Hertz. Gelombang inilah yang kemudian dipecah-pecah hingga ribuan kanal dan digunakan secara internasional untuk berbagai kepentingan di bawah pengawasan International Telecommunication Union.

      Pada awalnya, radio sendiri hanya dimanfaatkan kalangan terbatas dalam dinas ketentaraan. Bentuk radio genggam pertama pada mulanya masih sebesar-besar batako dan berat. Dengan bentuk seperti ini, ia memang masih jauh dari praktis. Namun, manfaatnya yang tinggi membuatnya terpakai kemana saja. Di medan pertempuran ia bisa digunakan sebagai peralatan pengirim perintah, hasil pengintaian, dan komando yang amat strategis. Dalam ajang Perang Dunia II, bentuk dan kekuatannya berkali-kali diperbaiki. Pada dekade 70-an, bentuknya bisa diperkecil dengan ditemukannya transistor yang bisa mewakili sekian puluh komponen berukuran besar, dan menjelang dekade 80-an semakin kecil lagi dengan berhasil diciptakannya Integrated Circuit yang mampu memuat sekian puluh bahkan ratusan komponen elektronik ke dalam komponan yang hanya sebesar kancing baju. Temuan ini membuat peralatan telekomunikasi menjadi semakin bermasyakat karena biaya produksinya yang menjadi semakin murah dan manfaatnya yang semakin luas. Teknologi digital juga ikut membuat peralatan ini kian menarik.

Dalam sejarah pertelekomunikasian, Indonesia sendiri sempat mencuat sebagai negara keempat di dunia pemakai satelit komunikasi setelah AS, Uni Soviet, dan Kanada. Satelit pertama bernama SKSD Palapa A yang meluncur pada tahun 1976 ini dimanfaatkan sebagai ‘pemersatu’ Nusantara. Pengoperasiannya dilakukan oleh Perumtel (kini PT Telkom).
Selain untuk keperluan telekomunikasi jarak jauh komersial, ia juga dimanfaatkan sebagai pengirim sinyal televisi selain untuk keperluan pemerintah. Satelit sendiri fungsinya hanyalah sebagai stasiun relay *penerima dan penerus sinyal frekuensi tinggi yang tidak terpantul lapisan atmosfer. Jika SKSD Palapa cenderung dioperasikan untuk keperluan pemerintah, sebuah instansi lain, yakni PT Indosat (Indonesia Satellite Corporation), juga mengoperasionalkan satelit namun untuk kepentingan komersial meski hanya dengan sistem sewa.

Pada tahun 70-an, mungkin sebagian dari kita masih ingat betapa gembiranya bisa menikmati serial pertandingan tinju akbar Muhammad Ali. Ini adalah berkat dukungan Intelsat yang disewa Indosat untuk keperluan komersialisasi siaran televisi dunia. Satelit ini juga dimanfaatkan untuk kepentingan percakapan internasional.
Begitu terbukanya pemanfaatan jaringan telekomunikasi pun membuat berbagai perusahaan telekomunikasi dunia berlomba melakukan inovasi lain yang bersifat komersial. Indosat, misalnya, belum lama ini memperkenalkan 12 layanan jasa yang bisa terhubung ke-250 negara. Mulai dari SLI 001, Conference Call, Precard, Virtual Net, Indonesia Direct, hingga free phone. Dalam layanan jasa yang kemudian disebutnya sebagai Indosat@your life ini, para penggunanya pun menjadi semakin mudah menghubungi siapa saja di belahan dunia manapun. Dengan sinyal-sinyal pembawa pesan ini dunia selanjutnya memang akan semakin kecil saja

sumber :
http://forum.djawir.com/out-topic-65/sejarah-handphone-22379/

Bangkitnya Sang Garuda

     Berbahagialah seluruh masyarakat Indonesia, refolusi yang dilakukan PSSI ternyata bukan hanya isapan jempol semata. Mulai dari merekrut pelatih kelahiran austria (Alfred Riedl) sampai menaturalisasi sejumlah pemain. hasil nya terbukti AJIB..Indonesia baru saja melangkah kan 1 kaki nya ke putaran final. karena saat pertemuan pertama dengan filipina Indonesia berhasil unggul tipis 1-0.


     Hasil positif yang terjadi saat Piala AFF di gelar tidak lepas dari racikan strategi dari  Alfred Riedl. dengan memkomposisikan sejumlah pemain muda, seperti  Zulkifli Syukur, Oktavianus Maniani, M Nasuha,dll. timbul 2 nama yang saat ini jadi pembahasaan orang banyak, yang pertama adalah Irfan Bachdim, pemain naturalisasi yang besar di Belanda saat ini menjadi momok yang dipuja masyarakat Indonesia dengan penampilan yang kerap menyusahkan barisan pertahanan lawan. meski belom maksimal mempersembahkan permainan nya, namun ia di segani oleh fans fans yang siap mensuport nya.

     Yang kedua adalah seorang pemain Naturalisasi juga, ia adalah Cristian Gonzales, pemain kelahiran uruguai ini resmi melepas kewarganegaraan nya, demi 1. yaitu Indonesia. penampilan yg apik di kancah AFF maupun liga Indonesia membuatnya di puja puja sebagai pahlawan indonesia, 1 gol nya ke gawang filipina merupakan bukti ia layak menggenakan seragam merah putih.


     Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengaku senang dengan Bangkit nya Sang Garuda. semoga Garuda dapat terbang menghentakan sayapnya nya dan memberikan sebuah prestasi gemilang di tengah krisis nya negara ini.

Rabu, 01 Desember 2010

karomah wali allah


wali  Allah  adalah orang yang beriman dan bertaqwa sehingga hidupnya tidak
ada  kekhawatiran  dan  ketakutan karena yakin akan pertolongan dan perlindungan
Allah.

"Ingatlah,  sesungguhnya  wali-wali  Allah  itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka  dan  tidak  (pula) mereka bersedih hati (yaitu) orang-orang yang beriman
dan mereka selalu bertakwa." (Q.S.Yunus 10:62-63).
"Sesungguhnya  penolong-penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang
yang  beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah)." (Q.S. Al Maidah 5:55).

     Wali  bukanlah  turunan  atau  warisan dari orang tuanya yang menjadi wali.
Siapa  pun  yang bersungguh-sungguh di jalan Allah dalam keadaan iman dan takwa,
Allah akan selalu memberikan hidayah (petunjuk).
contoh saja al habib husein bin abu bakar alydrus, beliau lahir di kota hadromaut ,kota para wali allah, beliau tinggal di indonesia bersama anak buahnya yang bernama H. abdul qodir, beliau pernah di kasih uang dari seorang pejabat belanda, itu semata mata karena kemuliaan dan keagungan habib husein bin abu bakar alaydrus, lalu uang itu dilemparkannya ke laut , orang" belanda pada heran , kenapa uang itu dilempar ke dalam laut ,orang" belanda pada heran dan penasaran , lalu pejabat menyuruh anak buahnya untuk mencari uang itu, ternyata uang itu tidak ada, " wahai habib, kenapa antum melemparkan uang kedalam laut? seorang pejabat bertanya, lalu sang habib itu menjawab, "sesungguhnya uang itu telah aku kasih kepada ibu saya yang ada di hadromaut, lalu pejabat itu pun menyuruh anak buahnya untuk mengecek apakah benar uang itu di berikan kepada ibunya yang ada di hadromaut, ternyata subhanallah, benar apa yang dikatakan oleh sang wali itu, uang itu sampai kepada ibunya pada hari itu juga jam itu juga menit itu juga, padahal sang habib ada di indonesia dan ibunya berada di hadromaut, itu semata2 karena karomah sang habib husein bin abu bakar alaydrus, 

keutamaan sholawat kepada nabi muhammad SAW

                                                                    بسماللهالرحمنالرحيم

segala puji bagi allah yang maha pengasih lagi maha penyayang 
wahai suadara ku yang berbahagia, kita sering mendengar lantunan indah sholawat nabi SAW, bahwa sesungguhnya sholawat itu wajib bagi umat muslim, karena menandakan cintanya kepada nabi muhammad SAW, jangan mengaku cinta kepada nabi klo kita tidak pernah bersholawat kepadanya,
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)
bahwa ada hadis , barang siapa yang membaca sholawat 1 kali saja kepada nabi, maka kita yang membacanya akan dibalas oleh allah 10 kali kebaikan , apabila kita membaca 100 kali sholawat maka kita akan dibalas 1000 kebaikan , subhanalla, sungguh muliannya nabi muhammad SAW, bahwasanya, yang pertama kali allah ciptakan bukan nabi adam, bukan juga bumi, bukan lautan, bukan surga, bukan neraka, bukan alam semesta, tapi yang pertama kali allah ciptakan adalah nur atau cahaya nabi muhammad SAW, ketika nabi adam menikah dengan ibunda hawa , bahwasannya maharnya bukan emas, bukan cincin, bukan pula uang, melainkan sholawat kepada junjungan kita nabi besar muhammad SAW, subhanallah sungguh mulianya junjungan nabi kita, orang yang pertama masuk surga adalah nabi muhammad, umat yang pertama kali masuk surga adalah umatnya nabi muhammad SAW, ketika manusia dibangkitkan kembali oleh allah, kemudian nabi bukannya menanyakan harta, atau jabatan , atau kedudukan , melainkan ummati, ummati, ummati, beliau menanyakan umatnya, sungguh mulianya kedudukan nabi muhammad SAW,
Faedah dan Buah Sholawat Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam:
1.Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2.Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat
satu kali.
9
3.Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.
4.Diangkat baginya sepuluh derajat.
5.Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan
doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.
6.Penyebab mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila diiringi oleh
permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7.Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.
8.Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.
9.Mendekatkan hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari
kiamat.
10.Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang
bersholawat.
11.Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan salam orang yang
bersholawat untuknya.
12.Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya
dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13.Menghilangkan kefakiran.
14.Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk
nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut.
15.Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di
antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon
kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka
balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan
apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
16.Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan
kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada
Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul
dan balasannya sama dengan permohonannya.
17.Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasul
sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul:
“Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda beliau
yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang
menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” Dan cukuplah seorang hamba
10
mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi
Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.
18.Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya berdasarkan
hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib
tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya melihat seorang di
antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu
sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya
lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]
19.Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam
bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang
tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa
menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikankebaikannya
yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat
dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai
seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya
dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih
disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan
tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikankebaikannya.
Bertambah dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar
cintanya di dalam hati, dan keadaan lahir menunjukkan hal itu.
20.Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin banyak ia
bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di
dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap
perintah-perintahnya, tidak ada lagi keraguan terhadap apa-apa yang
dibawanya, bahkan hal tersebut telah tertulis di dalam hatinya, menerima
petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis ilmu darinya. Ulama-ulama yang
mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup beliau, setiap
pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka
bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat
yang diinginkan untuknya dari Allah.