Rabu, 23 Februari 2011

manusia dan cinta

"cinta", kita tentu sudah tak asing lagi mendengar kata cinta, karena cinta itu tentu bisa di rasakan oleh setiap manusia,contohnya seperti saya ini , haha
Memang benar, bahwa mencintai lawan jenis adalah salah satu sifat dasar manusia (fitrah) yang diberikan oleh Allah. Soal kebenaran bahwa cinta kepada lawan jenis itu termasuk fitrah yang dianugerahkan oleh Allah bisa kita baca firmanNya, “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadaap syahwat berupa wanita”(QS Ali Imran :14)
Anugerah Allah yang berupa cinta [syahwat] kepada lawan jenis merupakan unsur kekuatan manusia dalam membangun kehidupan dan peradabannya. Dengan cinta inilah, manusia menyuburkan nilai rasa, emosi, dan kasih sayang agar kehidupan dunia menjadi indah.
Untuk tujuan itulah Allah tidak membiarkan manusia mencari sendiri bentuk melampiaskan cintanya tanpa bimbingan, sebab pelampiasan rasa cinta yang liar justru akan merusak keindahan hidup manusia. Kita saksikan di dalam panggung dunia ini, berapa banyak orang yang melakukan aksi dengan mengatasnamakan cinta tetapi dia gagal mewujudkan keindahannya. Cinta yang buta cenderung menumbuhkan langkah yang sesat, ketika orang buta melangkahkan kakinya semau sendiri dengan keyakinan sendiri tanpa tuntunan orang yang melihat, ia akan melangkah ke arah yang tak terkendali. Langkah yang tidak di atas jalan yang benar, bukan menuju tujuan dan mendapatkan keindahannya, tetapi justru akan membawa menuju bencana.
Demikianlah, Allah juga telah menentukan bagaimana cinta yang telah dianugerahkan itu gharus disalurkan. Saluran cinta kepada lawan jenis yang resmi ditentukan oleh Allah adalah nikah. Dengan nikah ini, manusia bisa leluasa mengekspresikan luapan rasa, emosi, kasih dan cintanya sampai dalam bentuk hubungan seksual. Dengan keluarga inilah, hubungan cinta akan menghasilkan anak-keturunannya untuk menyempurnakan kesenangan, kebahagiaan, dan kebanggaan. Dengan keluarga ini pula, manusia membangun norma, etika, estetika dan syari’at yang mampu memelihara dan mengkokohkan unsur kekuatan yang sangat mendasar sifatnya ini, tanpa menyebabkan kerusakan dan kehancuran tata kehidupan sosialnya. Selain itu, dengan nikah pula cinta akan mendorong sikap tanggung jawab secara penuh.
Sejarah umat dan bangsa-bangsa menunjukkan bagaimana kehancuran di banyak peradaban mereka justru karena “cinta kepada lawan jenis” yang tidak sesuai dengan garis ketentuan dari Allah. Rasulullah SAW pernah berpesan : “Sesungguhnya dunia ini manis dan menyegarkan…Maka takutlah kalian kepada wanita, karena cobaan yang pertama terhadap Bani Israil ialah karena wanita.” (Al Jami’ Ash-Shagir, 2/179).
Belum lagi jika kita menilai dari aspek lain, bahwa cinta kepada sesama manusia tidak dibenarkan melebihi cintanya kepada Tuhannya. Hal ini berarti pula, bahwa cinta kepada lawan jenis tidak boleh disertai dengan melanggar tata aturanNya, dengan mengatasnamakan fitrah. Kita tentu faham, makan adalah kebutuhan manusia yang juga telah diberikan oleh Allah, tetapi tentu tidak boleh kita beralasan bahwa itu kebutuhan manusia lalu kita makan sesuatu yang haram.
Demikian pula mengungkapkan rasa cinta tanpa mengikuti tuntunan syari’at, tentu suatu sikap lancang yang akan membawa kerusakan. Mungkin ada yang bertanya, mengapa demikian? Sebab ungkapan cinta yang hanya verbal sesungguhnya cenderung pada kepalsuan. Tentu kita sepakat bahwa cinta tidak cukup hanya di bibir belaka. Cinta bukan sekedar bisa berpelukan, bercanda bersama, makan bersama, atau bahkan tidur bersama. Cinta yang hakiki lebih jauh dari itu, menuntut sikap tanggung jawab sebagai bukti cintanya, menuntut pengorbanan, kerja sama dan saling membantu. Maka kesalahan besar jika ungkapan cinta hanya dikatakan dengan kata, “Aku cinta padamu”.
Ungkapan cinta tersebut, yang hanya verbal, yang biasa diucapkan kaum muda dan dilanjutkan dengan bersenang-senang dalam wadah pacaran itu mengandung banyak penipuan. Seseorang cenderung berpura-pura terhadap orang yang di”cintai”nya. Seolah-olah ia menampakkan cintanya, tetapi sebenarnya hanya untuk menarik pihak lain supaya terjebak ke dalam perangkapnya. Buktinya, berapa banyak orang yang di saat pacaran terlihat mesra tetapi ketika melanjutkan dalam ikatan keluarga lalu putus begitu saja. Memang tidak semua, tetapi kepalsuan ini menjadi sebuah kecenderungan umum. Maka tak heran jika kita saksikan banyak terjadi kasus wanita hamil di luar nikah, bunuh diri karena putus cinta dan lain-lain.
Jika benar-benar cinta telah tumbuh di dalam hati, dan siap berkorban demi mewujudkan cintanya itu, mengapa tidak disiapkan untuk hidup selamanya dalam ikatan yang sah, ikatan pernikahan? Problem utamanya adalah takut pernikahan itu akan memenjarakan kesenangannya yang lain. Ini artinya mau cinta tetapi tak mau berkorban, maka bisa dibilang sikap egois.
Ungkapan cinta yang Islami, adalah datang kepada wali lawan jenis itu, lalu menyampaikan khitbah (lamaran). Jika diterima, lanjutkan dengan membangun cinta kasih di dalam wadah keluarga, jika ditolak cari yang lain.
Lho, kok cari yang lain. Emang cinta bisa digantiin dengan yang lain. Inilah cara pandang bodoh, emangnya yang dicintai itu apanya? Cantiknya, pinternya, jabatannya, atau apanya?
Rasulullah mengajarkan di dalam sabdanya, “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena nasabnya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. maka pilihlah pernikahan yang karena agamanya”
Ya.. kalo bisa mendapatkan keempatnya ada di dalam satu pribadi, itu adalah keberuntungan. Tetapi ingat, yang paling penting adalah menikahi karena agamanya. jadi cinta, ya cinta tetapi jangan asal-asalan. Kenalilah agamanya, jika jatuh cinta ajukan lamaran.
Yang perlu diketahui, cinta kita harus digunakan sebagai sarana untuk membangun peradaban, untuk menggapai ridla Allah. ok

sumber: http://ainuamri.wordpress.com/2007/12/15/mengungkapkan-cinta-yang-islami/

Selasa, 22 Februari 2011

iwan fals-ujung aspal pondok gede

UJUNG ASPAL PONDOK GEDE

Di kamar ini aku dilahirkan
Di balai bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu

Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun

Kambing sembilan motor tiga bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya

Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi

Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi dan tak akan pernah kembali

lagu ini megisahkan sebuah desa yg begitu tentram dan damai , dan hidup seorang yg begitu bahagia dengan keadaan lingkungannya.tapi suatu saat desa itu akan hancur dengan keadaan bangunan bangunan yg akan di bangun di desa itu, mereka takut desa mereka di jadikan bangunan bangunan yg besar .

etikan penulisan dalam internet

Belakangan ini banyak masyarakat yang menjadikan media internet untuk menyalurkan aspirasi, kritik, serta yang belakangan ini marak dukungan terhadap pihak tertentu yang dinilai terzhalimi oleh pihak lain. Tetapi walaupun sebagai media yang bebas, tetap saja ada batasan-batasan untuk kita menulis pada media internet. Batasan-batasan itu pun diatur dalam Undang-undang. Selain itu juga terdapat etika yang mengharuskan kita menjaga tulisan kita agar tidak melanggar batasan-batasan yang dilarang.

Dalam artikel ini penulis mencoba mengutip beberapa etika dari beberapa blog yang penulis baca, yaitu sebagai berikut:

  1. Tidak mengandung SARA dan hal-hal pornografi.
  2. Tidak merugikan pihak lain.
  3. Sopan dalam penulisan.
  4. Tidak membajak karya orang lain.
  5. Tata bahasa harus benar.
       Lima hal diatas menjadi poin krusial dalam menulis dalam internet. Karena jika salah satu dari lima hal tersebut dilanggar, kemungkinan akan ada pihak-pihak tertentu yang akan merasa dirugikan, atau bahkan dampak terburuk bisa menimbulkan konflik antar suku atau umat beragama. Karena itu sebelum kita menulis di dunia maya hendaknya kita meningkatkan kehati-hatian. Pikirkan tujuan yang hendak dicapai dari tulisan tersebut dan siap menanggung resiko dari apa yang ditulis.

      Kita memang mempunyai kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tetapi kebebasan berpendapat itu juga ada batasannya yaitu hak orang lain. Selama pendapat yang ditulis dan dipublikasikan pada dunia maya tersebut tidak merugikan orang lain dan bermanfaat, kita tidak perlu takut untuk menulis. Untuk itu sebelum menulis hendak mengerti tentang etika menulis, seperti menggunakan inisial untuk menunjuk ke seseorang jika bermaksud mengambil pengalaman tentang suatu kasus. Intinya yang harus dikritik di media adalah tindakan yang salah dan bagaimana solusinya supaya hal itu tidak terjadi lagi.

Sumber : http://b4yu27.blogspot.com/2009/11/etika-menulis-di-internet.html

pengertian kebudayaan , kepribadian bangsa timur, dan perubahan kebuadayaan

Pengertian Kebudayaan

      Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.
      Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia sellau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia.
Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.
Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.
Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.

Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi
Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2. Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

Kepribadian bangsa timur

       Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.

       Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

Perubahan kebudayaan


Perubahan Kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Definisi-definisi perubahan kebudayaan banyak diutarakan pada sarjana sosiologi dan antropologi antara lain :
a. John Lewis Gilin dan John Philip Gilin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,ideology,maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
b. Samuel Koening
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehiudpan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
c. Seo Sumardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga keasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-niali, sikap dan pola-pola berperilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
d. KIgssley Davis
Perubahan kebudayaan adalah peruabahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.


sumber : http://fernandotb.wordpress.com/2010/12/17/kepribadian-bangsa-timur/
http://id.shvoong.com/social-sciences/1997178-perubahan-kebudayaan/

Pengertian, tujuan, dan ruang lingkup ilmu budaya dasar

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

       Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

       Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka

2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat

4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

Ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar

       Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :   

1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya

2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :

1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan

SUMBER : http://fajar-siddikblog.blogspot.com/2009/12/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup.html

kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
 Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.





Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Pengertian_kebudayaan